KESEHATAN | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Kamis, 13 Desember 2012

PEROKOK RINGAN HADAPI RESIKO KEMATIAN MENDADAK

Perokok ringan perempuan, termasuk mereka yang hanya merokok satu sehari, memiliki resiko kematian mendadak dua kali lipat, menurut satu penelitian.

Studi tersebut meneliti 101.000 perawat Amerika Serikat dalam tiga puluh tahun terakhir.

Perokok ringan sampai sedang -antara satu sampai 14 batang rokok sehari- menghadapi risiko dua kali lipat meninggal mendadak akibat gangguan jantung dibandingkan mereka yang tidak pernah merokok sama sekali.

Namun risiko bagi mereka yang berhenti merokok juga menurun selama beberapa tahun, menurut penelitian yang diterbitkan di Asosiasi Jantung Amerika.

Mereka yang berusia 35 tahun atau lebih muda, kematian mendadak disebabkan karena gangguan jantung turunan.

Namun bagi mereka yang berusia lebih tua, seperti yang ditemukan dalam penelitian terhadap para perawat, kematian mendadak merupakan pertanda awal penyakit jantung koroner, yang terjadi akibat pembunuh jantung tertutup tumpukan lemak.

* Peringatan bagi perokok perempuan

Dari 315 kasus kematian mendadak, 75 di antaranya adalah mereka yang masih merokok, sementara 148 orang adalah mereka yang sudah berhenti merokok atau baru berhenti.

Sekitar 128 kasus meninggal mendadak lainnya adalah mereka yang tidak pernah merokok.

Dengan mempertimbangkan petanda gangguan jantung seperti tingginya tekanan daerah, kolesterol dan sejarah dalam keluarga, Dr. Roopinder Sandhu dan koleganya menemukan bahwa wanita yang merokok dua kali berisiko meninggal mendadak.

Dr Sandhu dari Universitas Alberta, Kanada, mengatakan, "Studi ini merupakan peringatan bagi perempuan bahwa berhenti merokok itu penting. Keuntungannya adalah mengurangi risiko gangguan penyakit jantung."

"Mungkin sulit untuk berhenti merokok. Mungkin tidak bisa dicapai begitu mencoba satu kali."

Penelitian baru-baru ini yang diterbitkan jurnal ilmiah Lancet menunjukkan, 1,2 juta perempuan yang berhenti merokok pada usia 30 tahun hampir pasti terhindari dari risiko meninggal muda akibat penyakit terkait rokok. [Renata Koh / Jakarta]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA