Peneliti dari University of Granada of Neuropsychology, Spanyol, mengatakan kadar kortisol pada air liur terkait dengan kemampuan manajerial tersebut. Kortisol, yang disebut sebagai hormon stres, adalah hormon steroid yang diproduksi kelenjar adrenal. Hormon ini terlibat dalam sejumlah sistem tubuh dan memainkan peran penting dalam jaringan otot, sirkulasi darah, sistem kekebalan tubuh, metabolisme lemak, karbohidrat, protein, dan sistem kecemasan.
Dalam penelitiannya, tim peneliti memberikan pada partisipan situasi penuh tekanan dengan menggunakan teknologi realitas virtual. Sebanyak 40 perempuan dilibatkan dalam penelitian ini. Mereka diberikan pertanyaan dalam tes yang disebut sebagai Iowa Gambling Task. Selanjutnya, partisipan diberikan situasi penuh tekanan dalam lingkungan virtual berupa menyampaikan pidato di depan audiens virtual.
Peneliti lalu mengevaluasi respons stres partisipan dengan menghitung aktivasi kelenjar hipotalamus adrenal. Mereka juga menghitung kadar kortisol pada air liur. Hasilnya, peneliti menemukan bahwa orang yang tidak mempunyai kemampuan membuat keputusan mempunyai kadar kortisol yang lebih rendah dibanding partisipan yang mempunyai kemampuan mengambil keputusan.
"Studi ini memberikan bukti awal terhadap adanya hubungan antara kemampuan mengambil keputusan dan kadar kortisol paa situasi penuh tekanan," kata Professors Isabel Peralta sebagaimana dilansir dari situs Medindia, Selasa 11 Desember 2012.
Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal bergengsi Psychoneuro-endocrinology beberapa waktu lalu. [Lily Kwok / Denpasar]