KESEHATAN | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Selasa, 01 Januari 2013

LEGENDA CNIDIUM (SHE CHUANG ZI)

Biji Cnidium berasal dari tanaman Cnidium, yang tumbuh di seluruh Tiongkok. Biji Cnidium digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok kuno untuk menyembuhkan masalah kulit dan sebagai penguat libido alami. Hal ini dikenal di Tiongkok sebagai "She Chuang Zi", yang diterjemahkan menjadi benih ular-tidur. Darimana nama ini berasal?

Dikatakan bahwa jaman dahulu di sebuah desa kecil Tiongkok, banyak orang menderita penyakit kulit aneh. Para pasien merasa gatal di seluruh badan dan memiliki bisul di sana-sini. Wabah ini menyebar dengan sangat cepat.

Para herbalis tahu dari ramuan tumbuhan di sebuah pulau kecil sekitar sepuluh mil jauhnya  bisa menyembuhkan penyakit ini. Namun mereka juga tahu ada banyak ular berbisa di pulau ini, sehingga tidak ada dukun yang berani pergi ke pulau itu.

Suatu hari seorang pemuda pemberani tidak ingin melihat keluarga dan tetangga terus menderita penyakit tersebut, sehingga ia memutuskan untuk pergi. Dia mendayung perahu ke pulau. Sayangnya, pemuda ini tidak pernah kembali. Beberapa bulan kemudian, seorang pemuda pemberani melakukan hal yang sama, dan ia juga gagal untuk kembali.

Penduduk desa sangat sedih tentang dua pemuda pemberani, dan mereka hampir saja hilang harapan. Kemudian seorang pemuda pemberani ketiga mengatakan bahwa ia akan pergi. Namun tidak langsung ke pulau, pemuda ini pergi ke sebuah kuil tepi laut di mana ia mendengar ada seorang biarawan yang ahli mengendalikan ular. Biarawan itu mengatakan kepada pemuda bahwa ular berbisa disana takut dengan anggur. Dia kemudian memberinya sebotol anggur, dan ia menuju pulau.

Ketika ia tiba di pulau itu, ia menemukan pulau itu memang penuh dengan ular. Ia menuangkan anggur di atas tanah sambil berjalan dan semua ular tetap diam. Ketika ia sampai ke tanaman yang dicarinya, pemuda itu harus mendorong beberapa ular ke samping, karena beberapa tertidur diatas tanaman tersebut.

Pemuda itu akhirnya kembali ke desa dengan tanaman, yang kemudian menyembuhkan penyakit kulit aneh masyarakat. Dia diberi nama ramuan "benih ular-tidur " karena benih tanaman yang digunakan, dan ular tidur di atasnya.

Biji Cnidium paling sering digunakan untuk mengobati kulit gatal, ruam, eksim dan kurap. Ramuan dibuat dengan menggiling biji dilarutkan ke dalam air dan menempelkan pada kulit yang terinfeksi. Biji Cnidium juga diambil isinya untuk mengobati penghentian pendarahan vagina dan meningkatkan libido. Cnidium sering dikombinasikan dengan bumbu seperti cusuta dan schisandra untuk mengobati infertilitas dan impotensi. [Meilinda Chen / Jakarta]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA