KESEHATAN | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Senin, 15 Oktober 2012

ANCAMAN TULANG KEROPOS KIAN NYATA

Jangan menyepelekan osteoporosis alias tulang keropos. Sebab, ancaman akan penyakit ini kian nyata. Salah satunya adalah lantaran kepadatan massa tulang orang Indonesia lebih rendah 6-8 persen dibanding orang-orang di negara maju. Namanya tulang lebih rapuh, ya, tulang tersebut gampang patah.

"Rendahnya kepadatan massa tulang terjadi karena beberapa faktor, di antaranya kurangnya asupan kalsium, aktivitas fisik, dan paparan sinar matahari," kata Wakil Ketua Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi) Siti Annisa Nuhonni dalam temu media tentang osteoporosis pada Jumat lalu di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta. Kegiatan ini dilakukan untuk menyambut Hari Osteoporosis Nasional pada 20 Oktober mendatang.

Kepadatan massa tulang pada pria, Nuhonni melanjutkan, terjadi pada usia 20-29 tahun, sedangkan pada perempuan lebih lambat, yaitu pada usia 30-39 tahun. Nah, seiring dengan berjalannya waktu, kepadatan massa tulang seseorang akan mengalami penurunan. Pada laki-laki, laju penurunannya relatif landai, yaitu terjadi pada usia 70 tahun. Keadaan itu berbeda pada perempuan. Ketika mengalami menopause pada usia 40-an, kepadatan massa tulang perempuan turun drastis.

Menurut dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ini, saat memasuki menopause, hormon estrogen perempuan menurun dan berpengaruh terhadap kepadatan massa tulang. Itu sebabnya perempuan lebih banyak terancam mengalami osteoporosis dibanding laki-laki.

Meski perempuan lebih rentan terkena osteoporosis, kaum pria tak boleh lengah. Sebab, penyakit ini juga bisa menyerang mereka. "Perbandingan kasusnya antara laki-laki dan perempuan adalah satu berbanding empat," kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, dalam kesempatan yang sama.

Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), saat ini diperkirakan ada 200 juta orang menderita patah tulang pinggul akibat osteoporosis di seluruh dunia. Pada 2050, kasus ini diprediksi meningkat dua kali lipat pada wanita dan tiga kali lipat pada pria. [Renata Koh / Jakarta] Sumber: Kesehatan

PESAN KHUSUS

Silahkan kirim berita/artikel anda ke ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id

MENU LINKS

http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA