Stres dapat menimbulkan berbagai macam perubahan biologis yang akan menyebabkan disfungsi sistemik secara fisik dan emosional.
Selanjutnya, operasi, kemoterapi, dan radioterapi adalah intervensi standar (prosedur atau aplikasi medis yang diperuntukkan untuk meredakan sakit atau luka) untuk pasien. Intervensi ini kebanyakan hanya berpusat untuk memerangi kanker itu sendiri, dengan demikian mereka lebih membahayakan sistem tubuh manusia secara keseluruhan. Semua komplikasi itu terwujud dalam bentuk efek samping pengobatan, yang antara lain meliputi:
• Nyeri: akibat dari neuropati (luka pada jaringan saraf), jaringan rusak, atau jaringan robek
• Disfungsi pencernaan: mual, muntah, anoreksia, diare, atau konstipasi
• Disfungsi endokrinologis: rambut rontok, hot flashes (sensasi panas yang sangat ditambah keringat dan detak jantung yang cepat yang biasanya berlangsung sekitar 2 sampai 30 menit), kedinginan yang sangat ekstrem, dan libido rendah
• Disfungsi mental dan kognitif: kecemasan, depresi, insomnia, keterbatasan daya ingat dan konsentrasi, dan proses berpikir yang lambat
• Disfungsi hematologi: jumlah darah berkurang, limfosit berkurang
• Sistem rangka-otot: nyeri otot, nyeri sendi
• Sistem saraf: neuropati, disfungsi imunologi, dan gejala seperti mulut kering
Dalam upaya untuk melawan efek samping sistemik ini, beberapa pasien kanker menggunakan cara yang dinamakan sebagai pengobatan komplementer dan alternatif (CAM, Complementary and Alternative Medicine). Cara kerja mereka mengurangi efek samping di atas karena banyak dari pengobatan ini fokus pada peningkatan fungsi dari keseluruhan sistem. Mereka menangani baik masalah fisik maupun emosional.
Pengobatan Tradisional Tiongkok (TCM, Traditional Chinese Medicine) adalah contoh sempurna dari jenis CAM. Akupunktur, moksibusi (pengobatan dengan tanaman moxa), terapi herbal Tiongkok, Tui Na (penanganan tubuh yang menyesuaikan dengan prinsip-prinsip Tao), Chi Gong (juga disebut Qigong, latihan chi dan meditasi), dan terapi diet adalah semua alat terapi pengobatan tradisional Tiongkok. Dari semua cara ini, akupunktur yang paling banyak digunakan dalam pengobatan pasien kanker di Barat, sedangkan obat herbal Tiongkok yang sering digunakan di Tiongkok dewasa ini.
* Pengobatan Tradisional Tiongkok
Akupunktur, obat herbal Tiongkok dan pengobatan TCM lain hanya akan efektif jika kelainan Chi pada pasien dievaluasi secara menyeluruh dengan menggunakan semua teori dari TCM termasuk: Yin dan Yang, Wu Xing (juga disebut Lima Elemen), Chi (energi), darah, esensi, cairan, meridian (garis energi), organ tubuh, dan manusia dan alam.
Rencana perawatan harus mencakup perubahan pola makan, perubahan gaya hidup, dan latihan untuk memperkuat Chi, bersamaan dengan pengobatan akupunktur setiap hari dan asupan herbal harian yang diresepkan secara individual (yang akan berubah karena perubahan Chi pasien).
Di Barat, umumnya pasien tidak mendapatkan sejumlah pengobatan TCM tradisional yang diperlukan secara efektif. Mereka jarang menggabungkan pengobatan konvensional dengan obat herbal Tiongkok karena kekhawatiran ahli kanker tentang interaksi negatif dengan kemoterapi.
Penanganan TCM bagi penderita kanker payudara dapat digunakan untuk beberapa tujuan: pertama untuk mendukung fungsi tubuh fisik dan mental selama terapi konvensional, kedua untuk mengurangi efek merugikan dari terapi konvensional, dan ketiga untuk menjaga kesehatan dan mencegah tumbuhnya kanker kembali dan penyakit lain di masa depan.
* Akupunktur
Akupunktur adalah prosedur yang digunakan untuk mengembalikan keseimbangan Chi. Ini meliputi penyisipan jarum steril halus ke titik-titik di permukaan tubuh. Ada sekitar 360 titik yang terhubung dengan 12 sistem meridian utama dan 8 meridian ekstra.
Sebelum memasukkan jarum, ahli akupunktur harus mendiagnosis pasien berdasarkan metode TCM. Ahli akupunktur harus memahami isu-isu biomedis dan struktural sebelum memilih kombinasi titik. Misalnya, jika terjadi panas berlebihan dalam sistem, ahli akupunktur mungkin perlu memilih titik yang terhubung dengan energi dingin untuk meningkatkannya atau titik yang terhubung dengan energi panas untuk menguranginya.
Selain memilih kombinasi titik yang strategis, praktisi juga harus memilih cara memasukkan dan menggerakkan jarum. Ini adalah detail penting yang dibutuhkan untuk mencapai intervensi yang dimaksudkan.
Katakanlah praktisi ingin meningkatkan sirkulasi Chi pada meridian pasien. Pasien harus menghirup napas ketika jarum dimasukkan. Jarum harus dimasukkan dalam searah dengan aliran Chi, diputar searah jarum jam, dan biarkan pada tingkat yang lebih dalam.
Pengobatan akupunktur biasanya berlangsung sekitar 30 menit. Beberapa tusukan jarum lagi mungkin dapat dilakukan selama sesi. Pasien mungkin mengalami ketidak nyamanan dan rasa sakit ringan saat jarum dimasukkan. Kemudian sensasi seperti tekanan, perasaan nyeri yang rigan namun berkepanjangan, kesemutan, dan mati rasa mungkin terjadi saat jarum menyentuh Chi.
Setelah perawatan, pasien mungkin merasa sangat santai, ringan, dan bersemangat atau lelah. Nyeri pasti akan segera berkurang dengan segera, tapi kadang-kadang akan bertambah sebelum akhirnya berkurang.
Pasien harus melakukan pengobatan untuk setidaknya 30 sesi sebelum gejala hilang. TCM bukanlah jenis pengobatan cepat. [Renata Koh / Jakarta]
Silahkan klik menu kategori lain di bawah ini:
http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com
Atau ngajak teman Tionghoa anda ikut gabung disini http://www.facebook.com/chinese.indo bersama ribuan teman Tionghoa lainnya.