KESEHATAN | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Sabtu, 18 Agustus 2012

MEREKA YANG BERISIKO TINGGI KANKER TIROID

Sebuah studi menemukan bahwa mereka yang selamat dari ledakan bom Hiroshima dan Nagasaki memiliki risiko lebih tinggi mengidap kanker tiroid. Risiko ini menjadi ancaman selama lebih dari 50 tahun usai paparan radiasi.

Temuan ini mendukung hasil studi terdahulu yang menunjukkan bahwa sel-sel tiroid sangat rentan terhadap paparan radiasi jenis tertentu yang dihasilkan dalam ledakan nuklir Chernobyl dan bom atom Hiroshima-Nagasaki.

"Kanker tiroid adalah salah satu jenis kanker yang sangat radiosensitive," kata Dr Kiyohiko Mabuchi dari National Cancer Institute di Bethesda, Maryland, seperti dikutip Reuters. "Jaringan tiroid muda yang paling sensitif."

Kanker ini menyerang kelenjar tiroid yang terletak di leher di bagian depan. Kelenjar tiroid berperan melepaskan hormon-hormon yang membantu mengatur metabolisme tubuh. Kelenjar ini biasanya berkembang selama masa anak-anak dan remaja.

Dalam studi tersebut, Mabuchi menelusuri kasus kanker masyarakat Jepang yang hidup di sekitar area ledakan bom pada 1945, dan mereka yang aman dari paparan radiasi. Mereka yang terkena paparan radiasi cenderung mengembangkan kanker tiroid di kemudian hari.

John Boice , peneliti radiasi dari Universitas Vanderbilt di Nashville, Tennessee, mengatakan, studi ini menegaskan studi terdahulu di Amerika Serikat bahwa mereka tetap berisiko lebih tinggi terkena kanker tiroid setelah terkena paparab radiasi puluhan tahun silam.

Itu karena radiasi telah merusak sel-sel tiroid secara permanen. "Kebanyakan orang, bahkan para ilmuwan, memiliki kesalahpahaman bahwa risikonya hanya beberapa tahun dan kemudian hilang, padahal nyatanya risiko itu bertahan sepanjang hidup," ujar Boice.

Terlepas itu semua, para ilmuwan tak memuat argumen yang menjelaskan implikasi hasil studi ini dengan nasib anak-anak yang hidup di sekitar area ledakan nuklir akibat gempa bumi dan tsunami di Fukushima beberapa waktu lalu. [Leslie Cheung / Jakarta]

KLIK MENU LINKS

http://berita.tionghoanews.com
http:/internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com
.

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA