KESEHATAN | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Selasa, 10 April 2012

BEBAN RANSEL SEKOLAH ANAK PICU PENYAKIT TULANG

Anda punya anak yang sering membawa tas sekolah dengan beban berat? Mulai sekarang, pikirkanlah cara agar beban yang dibawa si kecil berkurang. Sebab, membawa tas punggung dengan beban berat berpotensi menimbulkan penyakit tulang belakang.

Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap anak-anak sekolah di Spanyol menyebutkan banyak anak-anak yang membawa tas punggung sekolah melebihi 10-15 persen berat badan mereka. Kondisi ini menempatkan mereka pada risiko sakit tulang belakang serta gangguan-gangguan tulang belakang lainnya. Ancaman yang ditimbulkan oleh beban berat tambah parah oleh fakta bahwa kebanyakan anak-anak tidak mendapatkan cukup latihan (exercise).

Studi tersebut melibatkan lebih dari 1.400 murid berusia mulai 12-17 tahun di sebelas sekolah di provinsi barat daya Spanyol. Penelitian dilakukan dengan membandingkan keadaan murid saat membawa beban dengan tas punggung dan membawa beban tanpa tas punggung. Peneliti juga mengumpulkan informasi tentang berat siswa, kadar latihan, serta masalah kesehatan dan kesehatan tulang belakang.

Rata-rata beban pada tas punggung murid hampir mencapai 7 kilogram. Sekitar 62 persen murid membawa tas punggung 10 persen melebihi berat badan mereka dan 18 persen membawa tas punggung 15 persen dari berat badan mereka.

Hasilnya, satu dari empat siswa mengatakan mereka mengalami sakit punggung lebih dari 15 hari. Masalah yang paling umum adalah skoliosis atau kelengkungan tulang belakang, yang didiagnosis pada 70 persen dari siswa dengan sakit punggung. Sakit punggung rendah dan kontraksi otot terus-menerus juga jadi masalah umum.

Murid perempuan lebih cenderung terkena masalah punggung dibanding laki-laki. Dan risiko mereka terlihat makin meningkat sesuai usia. Para murid dengan beban tas punggung lebih dari 50 persen lebih cenderung memiliki sakit tulang belakang lebih lama dari 15 hari dibandingkan mereka dengan tas punggung yang lebih ringan. Penelitian ini dipublikasikan secara online dalam jurnal Archives of Disease in Childhood.

"Dokter dan guru butuh memberikan edukasi para orang tua dan murid terkait risiko membawa tas punggung berat ke sekolah setiap hari," kata seorang peneliti. [Suzanna Lao / Jakarta]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA