Paparan radiasi ponsel selama kehamilan disebut memengaruhi perkembangan otak bayi menjadi lebih cemas dan kemampuan memori lebih minim.
Simpulan ini diperoleh setelah studi efek radiasi ponsel pada tikus hamil. Ilmuwan menyatakan, janin tikus dalam kandungan yang menerima paparan radiasi lebih tinggi akan mengalami gangguan perilaku saat lahir daripada janin tikus yang jauh dari paparan radiasi.
Ditambahkan, sementara keseluruhan tubuh tikus memperoleh radiasi, wanita hamil cenderung memegang telepon beberapa meter dari rahim mereka.
Studi Yale ini diterbitkan pada jurnal Scientific edisi terbaru dan memusatkan diri pada penelitian mengenai kasus gangguan konsentrasi dan perilaku (ADHD) pada anak-anak.
ADHD adalah gangguan perkembangan yang ditandai dengan kurangnya perhatian, hiperaktif dan impulsif. Sebanyak 3-7 persen anak usia sekolah diperkirakan memiliki gejala ADHD, dengan pertumbuhan yang makin tinggi sejak 1997.
"Kami telah menunjukkan bahwa masalah perilaku pada tikus yang menyerupai ADHD disebabkan oleh paparan ponsel di dalam rahim," ujar Profesor Hugh Taylor, penulis senior studi kepada Dailymail.
"Kenaikan gangguan perilaku pada anak-anak manusia mungkin sebagian akibat paparan radiasi telepon selular pada janin, " katanya. Dia menyarankan agar ibu hamil sebisa mungkin menjauhi paparan radiasi selama kehamilan.
Studi ini menguatkan studi sebelumnya dari para ilmuwan dari University of California, Los Angeles terhadap 29 ribu anak. Penelitian menyimpulkan anak-anak yang terpapar ponsel dalam rahim berisiko 30 persen lebih tinggi mengalami gangguan perilaku saat berusia tujuh tahun.
Namun, temuan ini mendapat kritik dari para ahli, diantaranya ilmuwan University College London. Menurut ilmuwan ini, tidak mungkin membandingkan tikus dan manusia, karena usia kandungan tikus hanya 19 hari. Pengembangan otak tikus di awal kehamilan juga berbeda dengan pengembangan tahap awal pada manusia.
Profesor Katya Rubia, dari Institute of Psychiatry di King College London, mengatakan, tingkat kecemasan menurun pada tikus. Padahal biasanya ADHD makin tinggi pada anak dengan ADHD.
Sementara beberapa ilmuwan Inggris lainnya mengatakan faktor gaya hiduplah yang menjadi penyebab gangguan perilaku pada anak. "Ibu yang terpaku pada ponsel lebih mungkin untuk sedikit berinteraksi dengan anak mereka." [Zhang Mei Ling / Jakarta]