Salah satu pesatnya pesatnya perkembangan masyarakat China disebabkan mereka yang tak melupakan akar budaya dan tradisi. Termasuk pengobatan tradisionalnya. Pengobatan tradisional China termasuk yang tertua di dunia mulai dibukukan pada 2697 sebelum Masehi.
Kaisar Huang Ti Ching atau biasa disebut Kaisar Kuning yang memerintah saat itu mempunyai kepedulian terhadap kesehatan rakyatnya. Banyak tabib dikumpulkan kaisar dan merangkum dalam buku yang dikenal sampai saat ini yaitu Nei Ching atau The Yellow Emperor's Books of Internal Medicine.
Sistem kerja pengobatan tradisional China digunakan secara bertahap dari penyaluran energi yang disebut Chi. Yaitu untuk memperkuat hawa dan menyimbangkan yin dan yang, dua unsur penting dalam tubuh manusia. Obat-obatan China masih banyak dalam bentuk tumbuhan seperti racikan daun sampai potongan akar. Inilah yang diyakini lebih paten karena tak menimbulkan efek berbahaya dibanding obat lain.
Kini penggunaan herbal dalam pengobatan tradisional China telah mendapatkan pengakuan dari kedokteran ala barat. Yaitu setelah mengadakan banyak kerjasama penelitian dan pengobatan. Di China dan Taiwan kini ada puluhan rumah sakit yang resmi menggunakan pengobatan tradisional China. Salah satunya Changhua Christian Hospital di Taiwan.
Rumah sakit modern ini telah lama mempraktikkan pengobatan tradisional China yang banyak menggunakan herbal sebagai obat. Ketua Yayasan Soposurung Balige Tb Silalahi yang berkesempatan mengunjungi rumah sakit ini melihat adanya potensi yang bisa dikembangkan di Indonesia.
Pada pengobatan tradisonal China juga dikombinasikan dengan teknik kedokteran modern seperti pemeriksaan general check up yang dimulai dengan pemeriksaan lidah. Hasilnya langsung dapat diketahui dan dianilisis penyakit apa yang tengah diderita. [Yanti Ng / Jakarta]