"Hasil utama dari studi kami adalah perubahan negatif dalam durasi tidur akan berdampak pada fungsi kognitif, terutama pada usia lanjut dan menengah," kata Jane Ferrie, peneliti di University College London Medical School.
Para peneliti di College University menemukan bahwa pada wanita yang tidur selama tujuh jam akan mempengaruhi nilai kognitif tertinggi yang dimilikinya. Sementara pada pria, fungsi kognitif terkait dengan mereka yang tidur selama enam sampai delapan jam.
Dalam jangka panjang, jika tidur kurang dari ketentuan tersebut akan menghasilkan nilai kognitif yang rendah. Studi ini berdasarkan penelitian pada 5.431 peserta, di mana 1.459 di antaranya wanita dan 3.972 pria.
Penelitian ini juga melibatkan lebih dari 10.000 staf kantor yang berbasis di London dan melibatkan mereka yang berusia 35-55 dan bekerja di 20 departemen pegawai negeri pada tahun 1985.
Meskipun para responden kebanyakan pekerja kerah putih, kelompok studi ini meliputi berbagai sosio ekonomi dengan perbedaan 10 kali lipat gaji di hierarki pekerjaan mereka. Para peneliti menyimpulkan bahwa kualitas tidur yang baik sangat penting untuk fungsi organ manusia dan kesejahteraannya. [Veronica Lim / Bogor / Tionghoanews]