Sungguh ironis, studi menunjukkan banyak orang Amerika Utara tidak mendapatkan asupan yang cukup dari mineral penting ini. Dalam beberapa kasus, kekurangan magnesium bisa menjadi kesalahan fatal. Saat ini ada cara alami untuk mencegah hal ini.
Kalsium selalu menempati posisi terbaik dalam hal "alasan bagus". Jika kekurangan kalsium, tulang akan mengalami osteoporosis, dan posisi jatuh yang ringan atau pelukan yang hangat, dapat menggertakkan tulang. Namun hanya sedikit orang yang menyadari bahwa magnesium diperlukan untuk lebih dari 300 reaksi biokimia dalam tubuh.
Misalnya, kekurangan magnesium dapat menyebabkan hipertensi, kram otot, sindrom kaki gelisah (kaki yang cenderung bergerak), diabetes, serangan migrain, masalah emosional, kelelahan, dan denyut jantung tidak teratur.
Magnesium adalah relaksan alami otot, namun fakta ini telah diabaikan selama bertahun-tahun. Kemudian pada 1979, Dr. J.R. Chipperfield melaporkan dalam British Journal Lancet bahwa pasien yang menderita angina (penyakit arteri koroner) seringkali memiliki tingkat kandungan magnesium dalam darahnya rendah, dan dengan meresepkan mineral ini, kejang arteri koroner dan nyeri mereda.
Temuan penting ini membantu mencegah penyakit jantung, pembunuh No.1 manusia. Tapi di samping memperluas arteri koroner, magnesium menambahkan minyak untuk sirkulasi, mencegah platelet (partikel kecil dalam darah) dari pembekuan, dan kematian mendadak.
Magnesium memainkan peran penting lainnya. Setiap denyut jantung dikontrol oleh sistem listrik yang sangat kompleks. Rendahnya kandungan magnesium dalam darah dapat menggagalkan proses ini, memicu ketidak teraturan denyut jantung yang disebut fibrilasi aurikularis (auricular fibrillation). Dalam kasus ekstrim, hal ini dapat menyebabkan fibrilasi ventrikel (ventricular fibrillation) dan kematian.
Entah Anda meninggal akibat serangan jantung maupun tidak tergantung pada beberapa faktor seperti obesitas, hipertensi, diabetes, dan kolesterol darah. Tapi satu dilema yang sulit untuk dijelaskan, mengapa 50 persen orang yang meninggal karena serangan jantung memiliki kolesterol darah normal. Kemungkinan ini disebabkan oleh kandungan magnesium dalam darah.
Penelitian DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) menunjukkan bahwa penyebab kematian utama ini bisa dibantu oleh makanan berkandungan magnesium, kalium, dan kalsium tinggi. Pada studi lain yang meneliti 30.000 ahli kesehatan laki-laki, ditemukan bahwa insiden hipertensi berkurang pada mereka yang mendapatkan asupan magnesium yang lebih besar.
Kekurangan magnesium juga memicu epidemi diabetes. Laporan dari University of Virginia menunjukkan bahwa asupan makanan rendah magnesium berhubungan dengan meningkatnya resistensi insulin.
Dalam studi ini, pasien diposisikan dalam kondisi kekurangan magnesium selama tiga minggu. Para peneliti menemukan bahwa, tidak hanya sel-sel menjadi kekurangan magnesium, tetapi insulin juga menjadi kurang efisien dalam mengangkut gula (glukosa) dari darah ke sel.
Sejak 1976, Universitas Harvard telah melakukan studi skala luas yang disebut "The Nurses Health Study". Selama studi ini, peneliti mengamati 85.000 perawat dan 43.000 laki-laki. Mereka menemukan perawat yang mengonsumsi magnesium 220 miligram (mg) setiap hari memeiliki kemungkinan 33 persen lebih banyak terserang diabetes dibandingkan mereka yang mengonsumsi 340 mg magnesium setiap hari.
Jadi bagaimana Anda bisa memenuhi kriteria 350 mg magnesium dalam sehari? Cobalah awalan sebagai berikut:
* Satu kentang panggang bersama kulitnya (55 mg)
* Satu setengah ons almond (43 mg)
* Parutan biskuit gandum (40 mg)
* Satu cangkir yogurt rendah lemak (43 mg)
* Satu setengah cangkir nasi coklat (42 mg)
* Satu buah pisang (32 mg)
* Tiga ons salmon panggang (23 mg)
* Satu potong roti gandum (24 mg) * Buah-buahan dan sayuran, tentu saja.
Karena kebanyakan orang tidak dapat memenuhi asupan 350 mg magnesium dalam sehari, tambahkan dengan suplemen magnesium. Tablet dan kapsul tersedia dalam berbagai macam merk. [Tiffanny Chen / Batam / Tionghoanews]