Aborsi sangat berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan perempuan, terutama jika dilakukan secara sembarangan, yaitu mereka yang tidak terlatih. Perdarahan yang terus-menerus, serta infkesi yang terjadi setelah tindakan aborsi merupakan sebab utama kematian perempuan yang melakukan aborsi, demikian dikutip dari Kesproholic karangan Yayasan Mitra INTI.
Di samping itu, aborsi juga berdampak pada kondisi prikologis sang ibu. Perasaan bersedih karena kehilangan bayi, beban batin akibat timbulnya perasaan bersalah, dan penyesalan yang dapat mengakibatkan depresi. Oleh karena itu, konseling mutlak diperlukan kepada pasangan sebelum mereka memutuskan melakukan tindakan aborsi.
Aborsi itu sendiri terbagi menjadi dua, yaitu aborsi spontan dan aborsi buatan. Aborsi spontan adalah terjadi secara alamiah tanpa adanya upaya-upaya dari luar untuk mengakhiri kehamilan tersebut. Terminologi yang paling sering digunakan adalah keguguran.
Sedangkan aborsi buatan adalah aborsi yang terjadi akibat adanya upaya-upaya tertentu untuk mengakhiri proses kehamilan. Istilah yang sering digunakan adalah pengguguran atau abortus provokatus. [Elvina Kwa / Jakarta]