Kecambah kacang hijau ini bahkan merupakan salah satu makanan yang mendapat penghargaan. Kecambah kacang hijau pada proses pertumbuhannya, kadar vitamin C akan meningkat banyak, bahkan sebagian protein dapat memecah menjadi asam amino yang dibutuhkan tubuh, kandungannya dapat mencapai tujuh kali lipat dari kandungan aslinya, maka kecambah kacang hijau ini punya nilai gizi yang lebih tinggi dari kacang hijau.
Ditinjau dari ilmu gizi, jumlah panas yang dihasilkan kecambah kacang hijau sangat rendah. Setiap 100 gram kecambah kacang hijau hanya mengandung 8 kalori panas, tetapi kandungan seratnya dapat meningkatkan kontraksi usus, sehingga punya efek dapat memperlancar buang air, ciri yang khas ini menyebabkan kecambah kacang hijau punya peran penting untuk mengatasi masalah kegemukan.
Lebih jauh lagi, kecambah kacang hijau juga merupakan sayuran bergizi stabil. Menurut hasil analisa, kecambah mengandung protein, lemak, karbohidrat, berbagai macam vitamin, serat, karotena, asam nitrat, fosfor, zat besi dan mineral.
Oleh karenanya, orang-orang yang sering mengonsumsinya, juga tidak akan menemui masalah kekurangan gizi meskipun hanya mengonsumsi satu jenis makanan.
Namun, sifat kecambah kacang hijau adalah dingin, bila terlalu banyak mengonsumsinya juga akan mudah merusak lambung (kedinginan). Karena itu, bagi orang yang kondisi lambung/ limpanya dingin, tidaklah cocok bila mengonsumsinya untuk jangka waktu lama. Akan dapat menimbulkan radang usus akut, radang lambung akut, serta diare dan bagi penderita berbagai penyakit lain juga tidak dapat makan terlalu banyak.
Waktu memasaknya, sebaiknya dicampur dengan sedikit cabai, atau ditumis bersama dengan sayur wangi, kucai dan sayur sejenis lainnya, untuk menetralkan sifat dingin yang dikandungnya.
Saat memasak kecambah kacang hijau, minyak dan garam tidak boleh terlalu banyak, harus sebisanya mempertahankan khas rasa aromanya yang jernih, tawar dan enak.
Begitu dimasukkan ke wajan, kecambah harus ditumis dengan cepat dan segera diangkat. Dengan ditambah cuka secukupnya, baru dapat menjaga kandungan air dan vitamin C, rasanya juga baru bisa enak.
Waktu membelinya, harus dicium untuk memastikan tidak ada bau yang tidak enak. Bila ada baunya, jangan dibeli ataupun dimakan. Dan jika ada waktu, yang terbaik adalah kita turun tangan membuat sendiri, merendam kacang hijau dalam air agar dapat tumbuh menjadi kecambah. [Elaine Tjang / Bandung] Sumber: Epochtimes