Mereka memberi panas pada lengan relawan, dan sebagai pengalih perhatian secara mental, meminta mereka untuk menghafal satu set huruf. Semakin sulit tugas menghafal yang diberikan, semakin kecil rasa sakit yang dialami pasien, yang dibuktikan oleh pembacaan MRI sumsum tulang belakang.
Menurut penulis utama penelitian, Christian Sprenger, dalam siaran pers, hasil penelitian menunjukkan bahwa fenomena ini bukan hanya fenomena psikologis, "tetapi mekanisme neuronal aktif yang mengurangi jumlah sinyal rasa sakit dari sumsum tulang belakang ke atas menuju daerah otak tingkat tinggi."
Temuan mereka mengarahkan peneliti untuk berhipotesis bahwa pengalih perhatian entah bagaimana dapat melibatkan opioid endogen. Opioid endogen merupakan molekul yang dihasilkan oleh tubuh untuk mengurangi penerimaan rasa nyeri.
Dan berikut adalah hal-hal yang membuat hasil ini bahkan menjadi lebih menarik. Penelitian menunjukkan bahwa pengalih perhatian adalah pereda kuat dalam melawan rasa sakit tertentu untuk sementara waktu. Pada studi ini, mereka memberi beberapa peserta obat Nalokson, yang menghambat efek opioid, kemudian mengulangi percobaan mereka.
Mereka menemukan bahwa pada relawan yang menerima Nalokson, pengalih perhatian menjadi 40 persen kurang efektif dalam meredakan rasa sakit. Temuan ini menunjukkan bahwa Nalokson mengatur jalur opioid dan bahwa penelitian ini bisa dijadikan sebagai dasar untuk metode pengobatan baru pada rasa sakit.
"Sebagai hasil langsung, temuan kami memperkuat peran pendekatan terapi perilaku kognitif dalam pengobatan dan pencegahan nyeri," tulis para peneliti dalam studi mereka, "karena dapat diekstrapolasikan bahwa pendekatan ini mungkin memiliki potensi untuk mengubah mekanisme neurobiologis yang belum tersentuh, minimal pada sumsum tulang belakang."
Hal ini mengingatkan saya pada sebuah metode pengendali nyeri yang diaplikasikan ilmuwan terkenal Amerika Norman Cousins, setelah menderita kasus akut Ankelosing Spondilitis-jenis arthritis yang mempengaruhi tulang belakang, menyusul perjalananannya ke Soviet Rusia.
Setelah kembali ke New York, daripada menjalani perawatan di rumah sakit, ia lebih memilih berkonsultasi dengan dokter pribadinya dan diberi lampu hijau untuk bereksperimen dengan penanganan nyeri menurut caranya sendiri.
Dia masuk ke sebuah hotel mewah, menyewa semua kaset video lucu yang dimiliki perpustakaan umum, memesan layanan kamar, dan menonton film lucu satu per satu, sebagai upaya untuk mengalihkan perhatiannya. Setiap tawa perut alami memberinya sekitar 15 menit tidur tanpa rasa sakit!
Meskipun pendekatan Cousins tidak benar-benar "ilmiah", itu sungguh-sungguh bekerja padanya, seperti halnya metode pribadi saya dengan mengulang-ulang membuat rencana untuk pesta makan malam besar beserta daftar tamu undangan, membersihkan rumah secara mendetail dari atas ke bawah, menentukan menu yang cocok, membuat makanan, dan mengatur dekorasi.
Anda mungkin ingin mencoba pengalih perhatian untuk mengatasi rasa sakit akut yang Anda derita. Sungguh, ini tidak ada ruginya. Selain meredakan nyeri, Anda mungkin menemukan bakat kreativitas baru yang tidak Anda sadari! Sumber: [Susanti Lim / Pontianak] Sumber: Erabaru
PESAN DARI ADMIN
Mari kita dukung kiriman artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan ke dalam halaman facebook, twitter & googleplus Anda, serta pastikan Anda juga bisa mengirim artikel berita kegiatan / kejadian tentang Tionghoa di kota tempat tinggal Anda atau artikel bermanfaat lainnya ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id