Bagaimana mengenali jenis dan gejalanya ? Hal ini dibahas dalam seminar Stroke Bukan Lagi Momok yang diadakan RS Husada Utama dengan menghadirkan pembicara dr. Koemalawati Widjaya, SpS dan dr. Lailatul Muqmiroh, SpRad.
Dr. Koemalawati menjelaskan, stroke adalah gangguan fungsi saraf yang disebabkan oleh gangguan aliran darah di otak. Hal ini dapat timbul secara mendadak dalam beberapa detik atau beberapa jam dengan gejala atau tanda-tanda sesuai dengan daerah yang terganggu.
Beberapa hal yang dapat menyebabkan terganggunya aliran darah di otak antara lain terbentuknya sumbatan di pembuluh darah (stroke iskemik) maupun pecahnya pembuluh darah (stroke perdarahan). Keduanya dapat menyebabkan aliran suplai darah ke otak terhenti dan muncul gejala kematian jaringan otak.
Menurut dr. Koemala, kondisi tersebut bukan hanya menimbulkan gejala kelemahan tubuh, namun bisa pula gangguan pada fungsi kognitif seperti lupa mendadak, gelap satu mata, pusing, bicara pelo / cadel mendadak, gangguan menelan, kesemutan seluruh badan dan gangguan keseimbangan.
"Stroke dapat menyebabkan gangguan fisik maupun emosional penderita," ujar dr. Koemala.
Ia mengatakan, ada dua jenis stroke yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. Sebanyak 80% stroke adalah stroke Iskemik.
Ada tiga jenis stroke iskemik yaitu:
1. Stroke trombotik: proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan.
2. Stroke embolik: tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.
3. Hipoperfusion sistemik: berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena gangguan denyut jantung.
Sedangkan stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi.
Ada dua jenis stroke hemoragik yaitu:
1. Hemoragik intraserebral: pendarahan yang terjadi di dalam jaringan otak.
2. Hemoragik subaraknoid: pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid ( ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak ).
Tanda - tanda gejala stroke
Sering terjadi, seseorang diserang stroke tanpa menyadarinya karena tidak memahami tanda-tanda atau gejala awalnya. Sering kali stroke menyerang orang-orang tertentu dan pulih sendiri. Ini dikenal sebagai transcient ischemic attack (TIA) atau stroke sementara.
Berdasarkan lokasinya di tubuh, gejala stroke terbagi menjadi berikut:
Bagian sistem saraf pusat : terjadi kelemahan otot ( hemiplegia ), kaku, menurunnya fungsi sensorik.
Batang otak dimana terdapat 12 saraf kranial: terjadi penurunan kemampuan membau, mengecap, mendengar dan melihat parsial atau keseluruhan, refleks menurun, ekspresi wajah terganggu, lidah lemah, pernafasan dan detak jantung terganggu.
Cerebral cortex: terjadi aphasia, apraxia, daya ingat menurun, hemineglect, kebingungan.
Jika tanda-tanda dan gejala tersebut hilang dalam waktu 24 jam, dinyatakan sebagai Transient Ischemic Attack (TIA), dimana merupakan serangan kecil atau serangan awal stroke.
TIA merupakan stroke yang berlangsung sesaat dan tak menyebabkan gejala sisa apapun. Gejala berlangsung kurang dari 24 jam sehingga fungsi otak yang terganggu dapat kembali normal. Namun, TIA yang berulang dapat menyebabkan terbentuknya bekuan darah yang sewaktu-waktu dapat menyebar ke seluruh tubuh lewat pembuluh darah. [Amelia Tan / Surabaya]