Sebuah studi yang melibatkan 1.088 pasang anak kembar menemukan beberapa gen yang dikaitkan dengan obesitas dan mengamati bagaimana kaitannya dengan pola tidur. Gen-gen ini mempengaruhi bagaimana tubuh menggunakan energi, bagaimana lemak disimpan di dalam tubuh, perasaan kenyang setelah makan, dan seberapa cepat gula digunakan.
Dari pengamatan ini ditemukan, semakin kurang waktu tidur, gen-gen ini semakin banyak mempengaruhi tubuh. Pengaruh genetik pada indeks massa tubuh ternyata dua kali lebih besar pada orang yang tidur kurang dari tujuh jam. Dibandingkan dengan yang tidur sembilan jam setiap malamnya.
"Hasilnya menunjukkan, kurang tidur menimbulkan lingkungan yang lebih permisif terhadap ekspresi gen yang terkait obesitas. Atau mungkin tidur yang lebih lama itu melindungi dari tekanan ekspresi gen yang terkait obesitas," papar Dr Nathaniel Watson, pemimpin studi ini.
Menurutnya, hasil penelitian ini memang baru pendahuluan. Namun, bisa menunjukkan bahwa penurunan berat badan akan efektif ketika pengaruh genetik pada obesitas dikurangi dengan cara tidur lebih lama. [Suzanna Lao / Jakarta]
* Sumber: Google Search Engine