Hasil spesifik dari penelitian ini sejak lama telah dikonfirmasikan. Namun, ahli psikologi sosial dari Universitas Chicago dalam studi terbarunya, membuat kesimpulan lebih jauh, yakni kesepian yang menyebabkan penurunan kesehatan fisik adalah kurangnya perhatian dan peringatan (omelan) dari orang lain. Kesepianlah yang menjadi alasan utama penyebab kematian tersebut.
Menurut laporan Live Science dari studi terdahulu, banyak orang sudah mengetahui bahwa kesepian dan kesendirian akan menyebabkan pertumbuhan tubuh ke arah negatif, yang dapat memengaruhi kesehatan. Ahli psikologi sosial dalam studi terbaru menemukan, dengan lebih banyak kontak dengan orang lain, serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial, maka tubuh akan berhenti memproduksi bagian dari faktor yang tidak sehat.
Oleh sebab itu, penelitian terbaru dengan berani membuat sebuah hipotesa: hubungan biologis langsung antara kesepian dan kematian adalah kurangnya interaksi dan kurang menerima perhatian dari orang lain. Reaksi psikologisnya adalah berupa "lupa" untuk mengurus tubuh, bahkan dapat menimbulkan masalah fisiologis seperti pelupa, gangguan belajar, tekanan darah tinggi, dan pengerasan pembuluh darah otak.
John Cacioppo, seorang profesor psikologi sosial dari Universitas Chicago, pada Februari lalu di konferensi yang diadakan di San Diego bertajuk "psikologi sosial dan persepsi", melaporkan hasil penelitian terbarunya "Efek biologis dari kesepian".
Cacioppo dalam penelitiannya menemukan bahwa kesepian dapat menyebabkan penyakit fisik seperti hipertensi dan pengerasan pembuluh darah, bahkan dapat menyebabkan degeneratif otak seperti sulit belajar dan mudah lupa.
Penelitian juga melakukan percobaan terhadap Drosophila. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa Drosophila (sejenis lalat buah) yang terisolasi, kesehatannya mulai memburuk dan mati lebih awal dari Drosophila lain yang berinteraksi dengan yang lain.
Menurut Cacioppo, dari studi tentang serangga tersebut diperoleh kesimpulan seperti yang dilakukan terhadap manusia, bahwa makhluk hidup dalam membangun kegiatan sosial secara sehat dan menyeluruh, kemungkinan memiliki hubungan langsung maupun tidak langsung dengan kesehatan fisik. [Diana Chuang / Kendari]