KESEHATAN | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Jumat, 17 Februari 2012

MISTERI PENUAAN TERUNGKAP !

Penuaan, kanker, penyakit sindrom metabolisme, dan lain sebagainya, mungkin tidak akan menjadi masalah lagi di masa mendatang.

Setelah melalui kerja keras selama 3 tahun, tim riset gabungan dari Fakultas Kedokteran NTU (National Taiwan University) bersama dengan Fakultas Kedokteran John Hopkins School's of Medicine dengan memanfaatkan teknologi penyaringan fungsi sel, tidak hanya berhasil mengungkap misteri keseimbangan energi sel, namun sekaligus juga berhasil mengungkap misteri penuaan sel. Hal ini merupakan terobosan baru yang bersifat revolusioner dalam bidang mekanisme pengobatan penyakit kanker serta penyakit sindrom metabolisme.

Hasil riset tersebut diterbitkan pada majalah Nature edisi terbaru. Dekan Fakultas Kedokteran NTU, Yang Panchi menyatakan, hasil riset ini akan membawa perubahan bagi berbagai mekanisme penyakit akut pada manusia, bahkan ada harapan dapat menemukan "pil awet muda", sehingga dapat memperpanjang usia manusia. Isi majalah Nature memuat berbagai hasil penelitian di bidang biomedis, dan merupakan majalah kelas berat di bidang kedokteran. Hingga saat ini hanya ada sedikit hasil riset kaum intelektual di Taiwan yang berhasil dimuat di majalah ini, oleh karena itu laporan riset kali ini mendapat perhatian yang sangat besar.

Berita ini dirilis dalam konferensi pers yang digelar NTU pada 9 Februari lalu, yang dihadiri oleh anggota tim riset bernama Lin Yuyi yang merupakan dosen pembantu dari Lembaga Biologi Molekuler dan Biokimia Fakultas Kedokteran NTU, juga Dokter Lu Jinying dari Departemen Laboratorium Kedokteran Rumah Sakit NTU, dan Lin Yuyi adalah penulis pertama artikel tersebut.

Ketidakseimbangan Dua Jenis Protein Berakibat Tumor Ganas

Lin Yuyi menyatakan, ahli biologi menemukan bahwa energi sel yang kehilangan keseimbangan dinamis akan menyebabkan penuaan, penyakit kanker, dan lain-lain.

Lalu bagaimana suatu sel dapat menghadapi berbagai rangsangan dari lingkungan yang begitu cepat berubah, menjaga stabilitas dinamis energi agar dapat melakukan fungsi biologisnya secara normal? Hal itu masih merupakan sebuah teka teki.

Tim peneliti menemukan bahwa di dalam sel hati manusia, "sensor energi protein kompleks" merupakan titik krusial yang mengalami suatu penyesuaian asetilasi (reaksi yang memperkenalkan kelompok fungsional asetil menjadi senyawa kimia). Sebelumnya, di kalangan medis hanya diketahui bahwa di dalam tubuh manusia terdapat dua kelompok besar protein yang mencakup puluhan jenis yang ada hubungannya dengan penuaan. Kelompok pertama adalah "Transferase Asetil", dan kelompok kedua adalah "Deasetilasi". Kedua kelompok ini harus menjaga keseimbangan dinamis baik "Asetilasi" maupun "Deasetilasi". Protein deasetilasi berfungsi mengendalikan metabolisme, pubertas, serta pembelahan sel dan kemampuan biologis manusia lainnya.

Lin Yuyi menyatakan, saat asetilasi dan deasetilasi seimbang, maka sel akan penuh dengan energi dan daya hidup. Saat manusia berusia muda, kedua kelompok protein tersebut menjaga keseimbangan energi. Dalam proses penuaan manusia, sel berada dalam keadaan relatif lemah, dan energi deasetilasi jauh melampaui energi pada transferase asetil, sehingga menyebabkan sel mengalami ketidakseimbangan energi dinamis, yang juga akan menyebabkan timbulnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan metabolisme, termasuk kencing manis, obesitas, atau kanker. Ini juga merupakan alasan mengapa semakin panjang usia manusia akan semakin mudah terserang penyakit berupa tumor ganas dan penyakit sindrom metabolisme sebagai akibat hilangnya keseimbangan energi sel.

Ia mengumpamakan, efek asetilasi adalah seperti telepon seluler yang ditempatkan pada charger, setelah baterai penuh dengan daya listrik, maka telepon seluler dapat dilepaskan dari charger. Saat efek deasetilasi lebih besar, itu sama halnya dengan terus menerus mencabut charger saat dalam proses mengisi daya listrik ke telepon seluler, yang akan mengakibatkan daya listrik pada telepon seluler tidak mencukupi, sehingga sel menjadi menua secara perlahan, atau berdampak pada gen yang berfungsi menekan kanker, sehingga tidak mampu melakukan kemampuannya secara normal.

Teknologi Baru Akan Digunakan untuk Memahami Efek Pengobatan pada Kanker

Dulunya, di kalangan kedokteran telah ditemukan gen yang ada hubungannya dengan penuaan manusia, namun tidak diketahui bagaimana gen tersebut menimbulkan efek saling berinteraksi dengan substansi lainnya di dalam tubuh. Dengan teknologi interferensi RNA Deoksigenasi yang telah disempurnakan, Lin Yuyi dan timnya melakukan penyaringan efek interaksi gen AMPK yang telah diketahui berhubungan dengan penuaan, ditemukanlah dua jenis protein yakni "HDAC1" dan "p300" yang berhubungan dengan AMPK, dan ini juga merupakan pertama kalinya di kalangan medis ditemukan protein AMPK yang dapat diselaraskan kembali, yang merupakan suatu langkah besar untuk mengungkap penyebab deasetilasi yang menyebabkan penuaan pada manusia.

Lin Yuyi menggunakan Facebook sebagai perumpamaan. Ia berkata, gen sama halnya dengan manusia, tidak dapat hidup sendirian, dibutuhkan interaksi dengan gen lainnya sehingga dapat menimbulkan efek tertentu. Sama seperti kita berinteraksi dengan teman kita lewat internet, gen juga memiliki jaringan interaksi antar sesama gen sendiri. Jadi setelah diketahui satu jenis saja deasetilasi, maka akan dapat ditelusuri deasetiliasi lainnya yang memiliki sifat yang sama. Di masa mendatang akan terdapat lebih banyak lagi asetilasi yang dapat mengendalikan gen penuaan.

Meskipun dari penelitian hingga diterapkan pada pengobatan klinis masih membutuhkan waktu amat panjang, namun saat ini kalangan medis telah mulai menggunakan obat penghambat deasetilasi untuk mengobati kanker, sehingga Lin Yuyi juga berharap penelitian ini dapat membantu lebih banyak penyakit akut pada manusia. Selain itu, tim riset juga membentuk teknologi "Interferensi RNA seluruh genom", dengan harapan dapat menemukan terobosan dalam memahami pengobatan kanker dan resistensi terhadap obat, sehingga bermanfaat bagi pengembangan resep pengobatan kompleks di masa mendatang.

Dekan Fakultas Kedokteran NTU, Yang Panchi menyatakan, hasil riset ini bukan hanya merupakan hasil jerih payah terbaik di bidang ilmu kedokteran Taiwan saja, namun juga akan sangat membantu untuk memberikan terobosan dalam memahami banyak jenis penyakit akut manusia, dan lebih lanjut dapat digunakan untuk pengembangan teknologi pengobatan. Selain itu hal ini juga dapat menjadi bukti kemampuan riset kaum intelektual muda dan kemampuan instansi riset Taiwan untuk bekerja sama dengan instansi riset kedokteran internasional. [Zhang Mei Ling / Jakarta]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA