"Jadi penderita kanker itu 67 persen didasari karena memiliki masalah-masalah psikosomatis, bisa dengan pertengkaran keluarga dan lain-lain. Jadi begitu drop dan sedih maka tidur kita menjadi terganggu, maka antibodi kita menjadi terganggu dan drop," kata Dewi dalam Seminar HypnoLansia di CHS Clinic Gedung Grand Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Sabtu (3/12).
Lebih lanjut Dewi menjelaskan saat ini sudah ada penelitian empiris yang pernah dilakukan kalau semua kanker itu ada yang disebabkan karena faktor genetik atau keturunan. Namun jika seseorang itu menjalankan hidup yang tenang dan dapat tidur yang nyenyak, kanker tidak berada pada level yang tinggi untuk menghancurkan hidupnya.
Oleh karena itu, saat seseorang hidup senang lalu rajin berolahraga maka hormon-hormon positif di dalam tubuhnya bisa bekerja menjadi lebih baik dan akan menjadi obat untuk menangkal penyakit seperti infeksi, serangan jantung dan lain-lain. "Kalau kita shock dan kaget, kolesterol jahat di tubuh berproduksi dan menyebabkan penyumbatan-penyumbatan pembuluh darah hingga ke otak," pungkasnya. [Indah Teo / Jakarta / Tionghoanews]