Fenomena itu bisa terjadi diakibatkan liver terganggu lemak non-alkohol yang berada di perut Anda. Selan itu, gangguan itu juga membentuk bekas luka dalam organ liver atau fibrosis. Sehingga membuat liver Anda terganggu fungsinya. Inilah yang awal pemicu banyaknya kematian itu.
Lebih lanjut lagi, risiko itu akan semakin berkali lipat terjadi bila orang tersebut mempunyai penyakit jantung, sebagaimana dikutip Okezone dari Health Monitor, Kamis (18/4/2013) "Hasil penelitian kami mengkonfirmasi itu, pasien yang mempunyai lemak non-alkohol tanpa mempunyai fibrosis tidak memiliki risiko kematian yang tinggi," kata Dr W. Kim Ray, dari Mayo Clinic di Rochester sekaligus ketua penelitian tersebut dalam journal Hepatology.
Sementara, katanya, seseorang yang kebanyakan mengidap gangguan lemak non-alkohol dan fibrosis ialah orang yang bertubuh gemuk. Oleh karena itu, ia menganjurkan pemeriksaan sejak dini mengenai perkembangan gangguan liver pada pasien bertubuh gemuk dan fibrosis. Alasannya, penanganan ini bisa menurunkan risiko penyakit kardivaskuler yang merupakan penyebab utama kematian orang di dunia. [Renata Koh / Jakarta]
***
Mari kita bersama-sama dukung Tionghoanews dengan cara kirim berita & artikel tentang kegiatan & kejadian Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id