Angin duduk memang lebih umum dikenal pada masyarakat kalangan tertentu di Indonesia dibanding ungkapan serangan jantung. Padahal, keduanya adalah hal yang sama. Fenomena angin duduk ini merupakan salah satu penyebab kematian mendadak yang sering dialami masyarakat. Kurangnya pengetahuan akan gejala serangan jantung membuat penyakit ini meluas di masyarakat.
"Fenomena angin duduk memang sudah menjadi ciri khas di masyarakat Indonesia, sebetulnya yang perlu dipahami disini bahwa angin duduk adalah bentuk dari serangan jantung," ungkap Dr. Rony M. Santoso, SpJP, spesialis jantung saat diwawancara secara eksklusif dengan media di Rumah Sakit Awal Bros, Tangerang, belum lama ini.
"Biasanya, fenomena yang muncul adalah korban akan meninggal setelah dikerik. Korban merasa masuk angin yang sebenarnya salah satu gejala serangan jantung. Saat dikerik, pembuluh darah akan melebar, sehingga aliran darah akan terkonsetrasi di sana, ini tentu membuat jantung bekerja lebih keras untuk mengalirkan darah pada pembuluh darah tersebut, dan kekurangan darah di organ vital. Inilah yang menyebabkan kematian," ungkap Dr. Rony.
Pentingnya mengetahui gejala jantung akan membantu masyarakat untuk mencegah adanya serangan jantung. Gejala berupa rasa tidak nyaman pada dada dan nyeri pada bagian kiri yang menjalar ke lengan kiri, leher dan punggung. Jika Anda merasakan hal tersebut, segera periksakan ke dokter terdekat. [Wina Tjhoa / Jakarta] Sumber: Okezone