"Penularan HIV/AIDS kini tidak lagi pada pria tukang jajan seks dan pengguna narkoba, tetapi menyebar kemana-mana," jelas Dr Sudibyo Alimoeso MA, Deputi bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN),, Selasa.
Pakar demografi lulusan Georgetown University, AS, ini menyebutkan, penularan HIV/AIDS di Indonesia ibarat fenomena gunung es. Jumlah sesungguhnya pada masyarakat ditengarai jauh lebih besar dari angka yang terdata oleh pemerintah.
Dalam lima tahun terakhir penularan HIV/AIDS cenderung meningkat. Pada 2009, jumlah penderita HIV mencapai 9.793 dan AIDS 3.863. Angka ini meningkat pada 2010 dengan penderita HIV 21.591 dan AIDS 5.744. Kemudian pada 2011 menjadi HIV 21.031 dan AIDS 4.162.
Pada 2012, kata Sudibyo, angka ini bisa terus meningkat jika masalah seks berisiko tidak segera diatasi. Hingga Mei 2012, jumlah penderita HIV tercatat 5.991 dan AIDS 551.
PEMAKAIAN KONDOM MINIM
Secara terpisah, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan, tingginya penularan HIV dan AIDS disebabkan oleh banyaknya pria dewasa yang memelihara kebiasaan belanja seks dan kurangnya penggunaan kondom.
"Dari 240 juta penduduk, sebanyak 3,1 juta pria membeli seks," katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR.
Perilaku negatif ini, kata dia, menyebabkan 1,6 juta penduduk menikah dengan pria berisiko menderita HIV dan AIDS.
Masih tingginya risiko penyebaran HIV dan AIDS ini, kata Nafsiah, menjadi salah satu alasan pentingnya kampanye penggunaan kondom di masyarakat. [Fransisca Agustin / Jakarta] Sumber: Poskota