Lalu, perawatan apa saja yang sudah Anda lewati untuk menjadi cantik? Perawatan tidak semata mendapatkan hasil yang mengagumkan, tapi juga harus menimbang efek negatif yang akan membuntuti. Berikut tiga perawatan yang sebaiknya dihindari.
- Tanning
Meskipun memiliki resiko yang cukup berbahaya terhadap kesehatan kulit, namun banyak dari kita yang tetap ingin mendapatkan kulit eksotik melalui tanning. Setelah, berjemur dinyatakan menjadi salah satu pemicu kanker kulit, teknologi kecantikan mencoba menawarkan proses tanning dengan menggunakan alat khusus yang di dalam ruangan. Yakni tanning bad dan sunlamp yang memancarkan ultraviolet.
Seperti dikutip My Health daily News, cara ini tetap saja akan merusak kulit. Menyebabkan penuaan dini, luka bakar, bahkan kerusakan pada mata. Selain itu, paparan sinar UV ini juga dapat menyebabkan kecanduan tanning. Sebuah studi di jurnal Clinical Dermatology Eksperimental US, menemukan bahwa perempuan muda sangat rentan untuk mengembangkan keinginan kompulsif melalakukan tan.
- Meluruskan rambut
Rambut indah tidak identik dengan kibasan rambut super lurus. Lebih baik Anda bertahan dengan rambut alami tanpa sentuhan pelurusan. Penggunaan krim pelurus rambut ternyata dapat menimbulkan gangguan serius. Iritasi mata dan hidung, reaksi alergi seperti ruam pada kulit, dan gangguan pernapasan seperti asma. Ini karena kandungan gas berbau tajam formaldehida yang terdapat pada krim tersebut.
- Botox
Suntikan ini memang sangat ampuh untuk mengusir segala macam kerutan di wajah. Botox merupakan toksin botulinum tipe A yang dapat melemaskan otot wajah selama beberapa bulan. Kabar buruknya, toksin ini diproduksi oleh clostridium botulinum, bakteri yang menyebabkan botulism, penyakit langka tapi serius.
Meskipun suntikan ini pada umumnya aman, efek samping dan komplikasi tetap mungkin terjadi, termasuk rasa sakit dan memar di areal yang diberikan tindakan. Selain itu juga mual, sakit kepala, dan kelemahan otot untuk jangka waktu pendek.
US Food and Drug Administration memang mengijinkan penggunaan botox dalam produk kosmetik. Tapi tetap dengan label yang menyatakan resiko toksin tersebut. Termasuk gangguan menelan yang bisa ditimbulkan. [Renata Koh / Jakarta]