KESEHATAN | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Sabtu, 12 Mei 2012

KUNYIT DAPAT MEMATIKAN SEL KANKER

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kunyit dapat mematikan sel kanker dan kemungkinan bisa juga mengobati stroke serta demensia.

Senyawa kimia yang ditemukan di dalam masakan kari saat ini tengah diuji kemampuannya mengobati penyakit kanker usus.

Curcumin, demikian nama senyawa kimia itu, bisa ditemukan di dalam kunyit yang lama diyakini sangat bermanfaat untuk kesehatan manusia.

Kini sebuah rumah sakit di Leicester, Inggris tengah mencoba untuk memberikan curcumin kepada pasien kanker selain kemoterapi dan pengobatan lainnya.

Di Inggris, setiap tahun sekitar 40.000 orang didiagnosa menderita penyakit kanker usus.

Jika penyakit itu sudah menyebar ke seluruh tubuh, pasien biasanya menjalani terapi dengan kombinasi tiga obat kemoterapi, namun sekitar separuh pasien tidak merespon obat tersebut.

Sebanyak 40 orang pasien dua rumah sakit di Leicester mengikuti uji coba ini. Dokter akan membandingan efek pemberian curcumin tujuh hari sebelum kemoterapi dilakukan.

Profesor William Steward, pemimpin uji coba ini mengatakan saat diuji coba terhadap hewan kombinasi kemoterapi dan curcumin terbukti 100 kali lebih menghasilkan efek bagus ketimbang salah satu upaya pengobatan saja.

"Saat kanker usus sudah menyebar maka penyakit ini sulit disembuhkan. Sebagian disebabkan karena efek samping kemoterapi membatasi waktu pasien mendapatkan pengobatan," kata Steward.

"Prospek curcumin meningkatkan sensitivitas sel kanker terhadap kemoterapi sangat menggembirakan," papar Steward.

"Sebab itu berarti dosis obat yang diberikan akan lebih rendah sehingga pasien akan menderita efek samping yang minim dan bisa mendapatkan pengobatan lebih lama," tambahnya.

Penelitian ini, kata Steward, masih dalam tahap awal. Namun investigasi ini diharapkan pada akhirnya bisa menyediakan jenis obat baru di masa depan.

"Dengan melakukan penelitian ini, kami akan mengetahui tentang keuntungan potensial mengkonsumsi curcumin dalam jumlah besar, di samping efek samping yang mungkin dialami para penderita kanker," kata Joanna Reynolds dari Pusat Penelitian Kanker Inggris. [Renata Koh / Jakarta]

* Sumber: Google Search Engine

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA