Sebagian pengguna sikat gigi bertenaga baterai melaporkan adanya kerusakan sikat gigi, sehingga membentur dan mematahkan sebagian gigi, sikat masuk ke tenggorokan atau mengenai mata pemakainya.
"Sangat penting agar konsumen tahu bagaimana menghindari risiko yang terkait penggunaan sikat gigi elektrik," ujar Sumaya Ali dari FDA.
Dia menyebut, ada laporan mengenai sikat gigi yang patah atau ada bagian yang terlepas dan mengenai anggota tubuh dengan kecepatan tinggi. "Bisa menyebabkan gigi rusak dan membuat bahaya tersedak," ucapnya kepada media.
Susan Runner, kepala divisi layanan gigi FDA mengatakan meski perangkat itu lebih mampu menghilangkan plak dan mencegah pembusukan gigi, sikat elektrik perlu diwaspadai. "Sikat elektrik bisa sangat berbahaya, dan bila anak menggunakannya harus selalu diawasi."
Beberapa laporan menyebut sikat gigi elektrik menyebabkan luka pada bibir anak, luka bakar dan bulu sikat yang bersarang di amandel anak.
FDA mengingatkan agar berhati-hati menggunakan sikat gigi untuk mengurangi risiko cedera dengan mengganti kepala sikat setiap tiga bulan atau saat terasa mulai longgar. Dan, perhatikan dengan seksama saat membeli atau sebelum menggunakan sikat gigi elektrik. [Linda Lim / Denpasar]