* Penggolongan Darah
Dua metode utama untuk menggolongkan darah adalah sistem ABO dan sistem Rh. Dalam sistem ABO, darah dikelompokkan menjadi golongan A, B, AB dan O. Dalam sistem Rh, darah digolongkan sebagai Rh+ atau Rh-. Ada banyak sistem penggolongan darah lainnya, tapi sistem ABO dan Rh adalah yang terpenting untuk transfusi darah.
* Penggolongan darah sistem ABO
Setiap manusia dewasa memiliki sekitar 4-6 liter darah yang beredar dalam tubuhnya. Darah membawa oksigen dan nutrisi ke setiap sel dan mengambil produk-produk limbah (seperti karbon dioksida) untuk pembuangan. Darah terdiri dari beberapa tipe sel yang mengambang dalam cairan yang disebut plasma, yaitu: sel darah merah yang membawa oksigen, sel darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh, dan platelet/trombosit yang membantu pembekuan darah. Plasma mengandung garam dan berbagai jenis protein.
Perbedaan golongan darah terjadi karena adanya molekul protein yang disebut antigen dan antibodi. Antigen terletak pada permukaan sel darah merah dan antibodi berada di plasma darah. Setiap orang memiliki jenis dan kombinasi yang berbeda dari molekul-molekul tersebut:
Golongan darah A: Anda memiliki antigen A pada permukaan sel darah merah dan antibodi B pada plasma darah Anda.
Golongan darah B: Anda memiliki antigen B pada permukaan sel darah merah dan antibodi A dalam plasma dara
Golongan darah AB: Anda memiliki kedua antigen A dan B pada permukaan sel darah merah dan tidak ada antibodi A atau B sama sekali dalam plasma darah Anda.
Golongan darah O (nol): Anda tidak memiliki antigen A atau B pada permukaan sel darah merah, tetapi Anda memiliki antibodi A dan B dalam plasma darah Anda.
* Penggolongan darah sistem Rh
Golongan darah dalam sistem ini dulu disebut "tipe Rhesus" namun sekarang hanya disebut "tipe Rh". Tipe darah Anda Rh+ atau Rh- tergantung pada hadir-tidaknya molekul tertentu. Bila Anda memiliki antigen Rh di permukaan sel darah merah Anda, maka Anda memiliki tipe Rh+. Bila tidak maka disebut tipe Rh-. Kebanyakan orang memiliki darah bertipe Rh+.
Bila Anda memiliki darah Rh-, tidak ada antibodi Rh alami dalam plasma darah Anda. Namun, Anda dapat mengembangkan antibodi Rh jika menerima darah Rh+. Antigen Rh dapat memicu produksi antibodi Rh. Bila darah Anda bertipe Rh+, Anda dapat menerima darah Rh- tanpa masalah. Sebaliknya, bila darah Anda Rh-, Anda akan mengalami reaksi sistem kekebalan tubuh yang parah jika darah Rh+ memasuki tubuh Anda.
* Notasi golongan darah
Menurut kedua sistem di atas, darah Anda dapat dikelompokkan ke dalam salah satu dari 8 golongan darah berikut: A Rh+, B Rh+, AB Rh+, 0 Rh+, A Rh-, B Rh-, AB Rh-, 0 Rh-.
Kesesuaian Golongan Darah
Gol Darah Pasien
Tipe Sel Darah Merah Donor yang Sesuai
Tipe Plasma Darah Donor yang Sesuai
A
A, O
A, AB
B
B, O
B, AB
O
O
O, A, B, AB
AB
AB, A, B, O
AB
Rh+
Rh+
Rh-
Rh+
Rh-
Rh-
Rh-
Rh+
Rh-
* Transfusi darah
Transfusi darah adalah transfer unsur darah atau darah dari satu orang ke orang lain. Agar transfusi darah berhasil, golongan darah menurut ABO dan Rh harus kompatibel antara darah donor dan darah pasien. Jika tidak, sel-sel darah merah dari darah yang disumbangkan akan menggumpal. Antigen A dan antibodi A dapat berikatan satu sama lain, demikian pula antigen B dan antibodi B. Hal inilah yang terjadi jika, misalnya, orang bergolongan darah B menerima darah dari orang bergolongan darah A. Sel-sel darah merah akan bergabung seperti tandan buah anggur. Sel-sel darah merah yang menggumpal ini dapat menyumbat pembuluh darah dan menghentikan sirkulasi darah ke berbagai bagian tubuh. Gumpalan sel darah merah juga dapat pecah dan isinya bocor. Hemoglobin yang terdapat dalam sel darah merah akan menjadi racun saat berada di luar sel.
Anda selalu dapat memberikan darah ke orang lain yang memiliki golongan darah sama. Namun dalam beberapa kasus, Anda dapat menerima darah dari orang bergolongan darah berbeda, atau menyumbangkan darah ke orang yang memiliki golongan darah berbeda. Orang bergolongan darah O Rh- dapat memberikan darah kepada siapa saja ("donor universal") dan orang bergolongan darah AB Rh + dapat menerima darah golongan apa saja ("penerima universal").
* Masalah pada bayi
Jika seorang wanita yang ber Rh- hamil dengan suami ber Rh+, ada potensi masalah kesehatan bila sang bayi memiliki Rh+ yang diwarisi dari ayahnya. Masalah mungkin belum timbul pada kehamilan pertama karena darah janin biasanya tidak memasuki sistem peredaran darah ibu selama kehamilan. Namun, saat melahirkan yaitu ketika plasenta lepas, darah ibu dan darah bayi bisa berbaur. Tubuh ibu menganggap protein Rh pada darah bayi sebagai zat asing, seperti halnya bakteri atau virus, dan mulai memproduksi antibodi terhadapnya. Sang ibu menjadi "peka" terhadap Rh. Pada kehamilan berikutnya, antibodi Rh ibu dapat melintasi plasenta untuk melawan sel-sel Rh+ yang terdapat pada darah bayi. Sel-sel darah merah bayi menggumpal dan pecah, sehingga bayi dapat mengalami anemia berat. Kondisi ini disebut eritroblastosis fetalis karena inkompatibilitas Rh atau penyakit hemolitik.
Untuk mencegah kondisi di atas, pada ibu yang memiliki Rh- dan belum mengembangkan antibodi Rh, dokter dapat memberikan suntikan imunoglobulin Rh (RhIg) kepada ibu selama kehamilan dan dalam 72 jam setelah melahirkan. Serum yang berisi antibodi Rh ini bekerja memecah Rh pada sel-sel darah merah bayi di tubuh ibu sehingga sang ibu tidak sempat mengembangkan antibodi sendiri.
Meskipun lebih jarang, penyakit hemolitik pada bayi yang baru lahir juga dapat terjadi ketika seorang ibu dan bayinya memiliki golongan darah ABO yang inkompatibel, yaitu:
Golongan darah ibu
O
A
B
Golongan darah bayi
A atau B
B
A