Sebuah penelitian di Harvard School of Public Health menunjukkan, nyeri leher dan bahu paling banyak dikeluhkan para pengguna PC tablet. Keluhan ini biasanya dipicu oleh kebiasaan buruk, yakni memangku alat tersebut saat menggunakannya untuk bekerja.
Saat dipangku, sudut pandang mata menjadi sangat rendah sehingga kepala harus menunduk dan kadang sedikit membungkuk agar tulisannya kelihatan. Padahal dalam posisi menunduk, titik gravitasi berubah sehingga leher menahan beban lebih berat daripada posisi tegak.
"Ada banyak kekhawatiran terkait munculnya ketidaknyamanan pada leher dan bahu," kata Dr Jack Dennerlein yang mempublikasikan penelitian itu di jurnal Work: A Journal of Prevention, Assessment, and Rehabilitation, seperti dikutip dari Dailymail, Kamis (26/1/2012).
Dr Dennerlein menyimpulkan hal itu setelah menguji sejumlah partisipan yang diminta menggunakan PC tablet dengan 4 posisi berbeda. Posisi tersebut adalah dipangku begitu saja, dipangku dengan tatakan, diletakkan di meja dan diletakkan di meja dengan tatakan.
Tatakan atau case membuat posisi PC tablet lebih miring, sehingga sudut pandang mata menjadi lebih nyaman daripada saat diletakkan begitu saja dalam posisi horizontal. Namun ketika dipangku, sudut pandang mata tetap rendah meski sudah memakai tatakan.
Hasil pengamatan menunjukkan, PC tablet yang dipangku begitu saja tanpa menggunakan tatakan paling banyak memicu nyeri di bagian leher dan bahu. Posisi ideal saat menggunakan PC tablet adalah diletakkan di meja agar tidak terlalu rendah, lalu memakai tatakan agar sudutnya lebih nyaman.
Tidak hanya membuat leher dan bahu terasa nyeri, posisi yang tidak nyaman saat memangku PC tablet juga bisa mengubah postur tubuh. Jika dilakukan terus menerus, dalam jangka panjang kebiasaan memangku PC tablet bisa membuat struktur tulang leher dan bahu mengalami perubahan bentuk. [Zhang Mei Ling / Jakarta]