Dia percaya itu efek kuratif dari urin dan membantunya mengatasi penyakit. Nyatanya Morarji hidup sampai usia 99. Praktik urotherapy (minum air seni sendiri) diyakini memiliki bukti kuratif pengobatan kuno.
Minum atau mengoleskan urine diduga efektif dalam mengobati berbagai macam penyakit, seperti multiple sclerosis, radang usus, lupus, rheumatoid arthritis, psoriasis, eksim, jerawat dan herpes.
Beberapa binaragawan profesional pun diketahui mengonsumsi urine ibu hamil, yang berisi hormon tingkat tinggi. Hormon tersebut diyakini bermanfaat dalam membangun otot.
Begitu banyak sifat yang berbeda dalam urine, seperti antibodi hormon dan enzim, dalam bentuk yang mudah diserap sehingga membuat 'sampah' tersebut berguna.
R. Thana, yang lebih suka pendekatan non-obat untuk mengobati penyakit, mengatakan bagaimanapun, terapi urin bukan sesuatu yang akan dia coba.
"Tapi aku telah melihat bagaimana urine dapat digunakan untuk menghilangkan lintah dari tubuh. Ini mungkin terdengar menjijikkan, tapi saat Anda pergi di daerah terpencil, (urine) mungkin satu-satunya solusi," kata Thana seperti dilansir New Straits Times.
Pengacara Emira Farida selalu memiliki botol madu di tangan untuk mengobati ruam, jerawat dan luka bakar.
"Saya diajarkan untuk menggunakan madu untuk penyakit seperti pilek, flu, kram menstruasi dan ruam oleh orangtua dan kakek-nenek," kata Emira.
Manajer Lydia Lee mengatakan ia diajarkan oleh kakeknya untuk menggunakan telur rebus untuk mengobati bekuan darah dalam setiap bagian dari tubuh.
"Ini benar-benar bekerja Ketika anak saya terjatuh baru-baru ini, bekuan darah kecil terbentuk di tangannya. Saya langsung mengambil telur rebus dan menggosoknya di atas wilayah tersebut.
Ini membantu mencairkan darah yang membeku. Tentu saja, seandainya menjadi cedera lebih serius, saya akan membawanya ke dokter," kata Lydia. [Teo Ai Ping / Jakarta / Tionghoanews]