Penumpukan bakteri biasanya bersumber dari kopi, rokok, sisa makanan, karang gigi, dan juga makanan beraroma kuat seperti bawang. Hal itu akan menghasilkan gangguan keseimbangan asam mulut, sehingga menghasilkan aroma memicu bau gas belerang.
Untuk menghindari gangguan bau mulut, Times of India mengulas cara ampuh untuk mengatasinya:
1. Menjaga kebersihan gigi Anda
Sikatlah gigi Anda sedikitnya dua kali sehari selama 2-3 menitan, terutama setelah 30 menit sesudah makan dan tidur. Pastikan tidak ada sisa makan menyangkut di bagian gigi Anda. Jangan lupa mengganti sikat gigi setidaknya 3-4 bulan sekali.
2. Minum yang cukup
Konsumsi air yang cukup dapat menjaga kebersihan mulut untuk menghilangkan bau dari sisa makanan. Minum sebanyak delapan gelas per hari tak hanya berfungsi membersihkan sisa-sisa makanan di dalam mulut tapi juga untuk menghindari dehidrasi dalam tubuh. Oksigen dalam air membantu mengontrol reaksi kimia di dalam mulut dan mengurangi aroma tak sedap dari dalam mulut.
3. Perhatikan asupan makanan
Diet dan gaya hidup dapat membantu perbaikan kontrol halitosis. Kurangi hidangan daging merah, tingkatkan asupan sayuran dan buah. Ini adalah perubahan gaya hidup sederhana yang sangat efektif untuk menjaga kesegaran mulut. Tahap selanjutnya adalah menghindari makanan berbau kuat seperti bawang, kafein, atau alkohol.
Jika Anda tetap makan makanan yang memicu halitosis, cobalah atasi dengan mengunyah peterseli atau daun mint. Bahan alami dari dua daun itu memiliki aroma cukup kuat untuk menghilangkan bau mulut tanpa efek samping. Jika tidak ada daun tersebut, Anda juga bisa mengunyah permen karet.
4. Konsultasi dokter gigi
Jika sikat gigi, mengunyah daun mint, atau obat kumur cairan tidak mempan juga, cobalah berkonsultasi dengan dokter. Munculnya halitosis kadang menjadi tanda adanya sejumlah penyakit serius seperti infeksi paru-paru, kanker, hati, sinus, dan diabetes. Jika penyebabnya adalah penyakit, pengobatan halitosis harus di bawah kendali tim medis. [Liana Yang / Surabaya / Tionghoanews]