"Katarak tidak bisa dicegah karena bagian dari proses penuaan, termasuk antioksidan tidak bisa mencegah katarak," ujar Dr Sanduk Ruit dalam acara media briefing dengan Dr Ruit di Hotel Four Season, Jakarta, Selasa (10/1/2012).
Dr Ruit yang ahli dalam operasi katarak dengan teknik operasi sayatan kecil ini menuturkan banyak orang yang tidak tahu kalau katarak itu sendiri sebenarnya bisa diobati, jika masih awal maka katarak ini bisa dikikis atau diberikan obat tertentu dan tidak perlu dioperasi.
"Sampai saat ini kami tidak tahu apa solusi yang pas untuk mencegah katarak," ujar dokter yang menjadi Direktur Medik untuk Ophtalmology di Institut Tilganga Kathmandu, Nepal.
Dr Ruit menjelaskan ada beberapa kondisi yang membuat seseorang lebih rentan terkena katarak seperti banyak terkena sinar matahari, tinggal di dataran tinggi serta orang yang bekerja di daerah panas.
Katarak adalah gangguan mata yang terjadi di lensa sehingga pandangan jadi kabur atau buram dan menjadi penyebab paling umum terjadinya kebutaan. Kebanyakan orang belum mengalami kebutaan tapi hanya pandangan buram, tapi ada juga yang sudah sampai kebutaan total.
Untuk itu kenali gejala atau tanda yang muncul dari katarak sehingga bisa diobati tanpa perlu operasi, gejalanya meliputi:
1. Pandangan kabur atau redup
2. Meningkatnya kesulitan untuk melihat di malam hari
3. Peka terhadap cahaya dan silau
4. Sering mengalami perubahan dalam resep kacamata atau lensa kontak
5. Warna bola mata yang menjadi keruh atau menguning
6. Adanya penglihatan ganda dalam 1 mata
Awalnya kekeruhan yang disebabkan oleh katarak hanya mempengaruhi sebagian kecil dari lensa mata sehingga kadang orang tidak menyadari gangguan penglihatan yang terjadi.
Tapi seiring dengan bertambah besarnya katarak, maka kekeruhan mempengaruhi sinar yang melewati lensa, jika tidak ditangani akan memicu terjadinya kebutaan.
Jika sudah parah maka satu-satunya cara mengobati katarak adalah dengan operasi dan mengganti lensa di mata dengan yang jernih. Jika operasinya benar maka biasanya katarak tidak muncul lagi. [Paoline Zheng / Jakarta]