KESEHATAN | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Minggu, 29 Januari 2012

KALSIUM DAN VITAMIN DAPAT MEMBANTU MENGURANGI LEMAK

Saya sangat fanatik dalam menjaga pola makan berdasarkan makanan alami dan makanan tanpa olahan. Bagi saya, makanan utama adalah daging, ikan, telur, kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran.

Saya bukan penggemar susu karena banyak kasus yang berkaitan dengan sensitivitas makanan diakibatkan oleh susu. Baik laktosa maupun protein, seperti kasein, dapat menyebabkan masalah, dan tampaknya protein menjadi masalah tertentu setelah dilakukan pasteurisasi.

Kemarin, saya berbicara dengan resepsionis yang menceritakan bagaimana ruam gatal lamanya lenyap saat dia menghindari susu dari makanannya, tapi muncul kembali saat dia mengonsumsi susu kembali.

Meski saya tidak begitu menyukai susu pasteurisasi sebagai makanan, namun saya menyukai yoghurt. Ini karena yoghurt adalah hasil susu fermentasi, yang membuatnya lebih mudah dicerna dan tidak bermasalah. Juga, ada beberapa bukti yang menghubungkan konsumsi yoghurt dengan kontrol berat badan.

Ada teori yang menyebutkan, mungkin hal ini berhubungan dengan kalsium. Konsumsi kalsium telah ditunjukkan dalam penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal FASEB edisi Juni 2000 untuk (secara bertentangan) menurunkan tingkat kalsium dalam sel lemak, dan hal ini dapat mempercepat proses lipolisis (pemecahan lemak).

Ada cukup bukti yang diterbitkan dalam edisi Januari 2003 Journal of Nutrition yang menghubungkan asupan tinggi kalsium dengan penurunan lemak tubuh.

Vitamin D juga telah dikaitkan dengan sistem berat badan. Beberapa studi telah mengaitkan kadar vitamin D rendah dengan peningkatan risiko kelebihan berat badan. Beberapa pihak beranggapan mungkin karena semakin banyak lemak yang dibawa seseorang, semakin banyak vitamin D yang disimpan dalam sel lemak.

Sebuah studi menemukan, perempuan yang mengurangi kalori makanan dengan tingkat vitamin D lebih tinggi dapat menurunkan berat badan lebih banyak daripada mereka yang mengurangi kalori dengan tingkat vitamin D yang lebih rendah.

Informasi ini dapat membantu memberikan beberapa penjelasan tentang hasil penelitian yang diterbitkan secara online pada 14 Desember di American Journal of Clinical Nutrition. Dalam studi ini, laki-laki dan perempuan diberikan satu dari dua jus jeruk untuk dikonsumsi setiap hari.

Satu kelompok menerima jus jeruk biasa yang mengandung 110 kalori per porsi (1 gelas), dan mereka mengonsumsi tiga porsi sehari. Kelompok lain mengonsumsi jus jeruk rendah gula (dengan pemanis buatan) yang mengandung 50 kalori per porsi (tiga porsi sehari).

Namun, studi ini sebenarnya dirancang dengan lebih kompleks dalam setiap kelompok. Setengah dari kelompok pertama mengonsumsi jus jeruk yang diperkaya dengan 350 miligram kalsium dan 100 IU vitamin D, sementara sisanya tidak. Singkatnya, ada empat kelompok dalam penelitian ini:

* Kelompok 1: jus jeruk biasa, tanpa suplemen tambahan

* Kelompok 2: jus jeruk biasa yang diperkaya dengan kalsium dan vitamin D

* Kelompok 3: jus jeruk rendah gula, tanpa suplemen tambahan

* Kelompok 4: rendah gula, yang diperkaya dengan kalsium dan vitamin D

Percobaan berlangsung selama 16 minggu. Berbagai ukuran tubuh masing-masing peserta studi diamati, termasuk berat badan dan lingkar pinggang, dan tidak ada perbedaan yang signifikan antar kelompok.

Namun, pengamatan lain mengukur jumlah jaringan lemak viseral (rongga perut) yang ditemukan pada perut dan sangat terkait dengan penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes tipe-2.

Perubahan jaringan lemak viseral tidak berbeda antara kelompok jus jeruk reguler maupun rendah gula.

Namun, ada perbedaan pada kelompok yang diperkaya suplemen maupun yang tanpa suplemen. Kelompok-2 lebih banyak kehilangan jaringan lemak viseral dari pada kelompok-1, dan kelompok-4 kehilangan jaringan lemak viseral lebih banyak dari kelompok-3.

Ini hanya satu studi, dan studi ini didanai oleh The Beverage Institute for Health and Wellness, bagian dari Coca Cola Company, yang memasok produk (Minute Maid).

Hanya untuk memperjelas: Saya bukan penggemar jus buah, terutama karena kandungan gula yang besar. Namun, hasil penelitian ini cukup menarik dan menambah bukti yang menghubungkan kalsium dan vitamin D dengan berat badan dan sistem penyimpanan lemak.

Saya telah berusaha mengenalkan manfaat vitamin D ke publik selama delapan tahun. Saya menyimpulkan vitamin D yang dibutuhkan adalah vitamin D dalam bentuk yang mudah dikonsumsi dan tidak mahal. Untuk memenuhi kebutuhan produk semacam itu, saya mendirikan vitamin D Company Ltd. Kami membuat sebuah tablet kecil tapi berdaya kuat yang tidak perlu ditelan. Tablet ini dapat terurai hanya dengan dikulum di dalam mulut atau dicampur dengan cairan satu sendok teh. [Yanti Ng / Jakarta]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA